Kamis, 17 Januari 2013

Rugi ke Patong - Thailand Kalau Tidak Menyempatkan Diri Berkunjung ke "Bangla Road"

"Bangla Road" sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi para traveler lokal maupun mancanegara. Bangla Road merupakan "Legiannya Bali", kebayang dong tempatnya seperti apa?? Belom kebayang juga?? Baiklah, akan saya jelaskan pengalaman saya berkunjung ke tempat ini.

Bangla road sangat terkenal dengan dunia malamnya, sepanjang jalan berjejer club - club malam dengan lampu gemerlap diiringi musik disco yang dapat menggoda iman pengunjung untuk terbuai dengan alunan musik serta kemolekan pelayan club yang dandanan serta cara berpakaiannya menurut saya sangat sangat berani.  Berdekatan dengan Jung Ceylon Mall yang merupakan pusat keramaian terbesar di Patong tidak membuat tempat ini sepi pengunjung. 


Yang membuat Bangla Road spesial di mata saya adalah, jalanan ini dikhususkan untuk penikmat hiburan malam, tidak ada bus, mobil, tuk-tuk, motor atau lainnya yang melewati tempat ini. Jadi pengunjung tidak perlu kawatir diserempet mobil atau lainnya saat berjalan di tempat ini. Karena itu, jalanan ini juga sering dijadikan oleh beberapa pesulap jalanan sebagai ajang mencari uang  serta beberapa turis asing untuk bermabuk - mabukan dan tentunya jalanan ini semakin malam akan semakin dibanjiri oleh turis - turis asing dari berbagai benua.

Berbeda dengan "Legian Kuta Bali", club - club di tempat ini lebih terbuka dan bebas. Kita bisa lihat secara langsung antraksi berbagai penari striptis dari pinggir jalan secara gratis. Pengunjung tidak perlu masuk club dulu baru bisa menikmati antraksi tersebut, tapi kalau mau lebih jauh lagi ya silakan merogoh kocek lebih dalam lagi.
Bagi traveler, jangan kaget kalau di sepanjang jalan banyak yang menawarkan jasa pijet baik oleh wanita - wanita lokal bahkan oleh wanita - wanita dari benua Eropa dan Amerika seperti yang saya alami. Dandanan, cara berpakaian, gesture serta tubuh yang aduhai bener - bener menggoda iman. Kalau ga kuat ya bisa saja Melayang, wkwwk.

Wisata Arung Jeram “ Sungai Pekalen” Probolinggo – Jawa Timur


Anda penyuka olahraga yang menantang adrenalin? Tidak ada salahnya jika tempat ini dijadikan  sebagai salah satu alternatif untuk dikunjungi. Desa Ranu Gedang, Probolinggo – Jawa Timur, yang  tersohor dengan wisata arung jeramnya. Desa ini berjarak berkisar 100km dari bandara Juanda Surabaya dengan waktu tempuh sekitar 4 jam dengan menggunakan kendaraan pribadi.
Desa Ranugedang mempunyai sungai yang membentang panjang yang oleh warga setempat dinamakan “Sungai Pekalen”. Sungai ini mempunyai debit air yang selalu konstan meskipun dimusim kemarau, sehingga sangat baik digunakan untuk tempat wisata arung jeram. Untuk menuju sungai ini tidaklah semudah beberapa tempat wisata arum jeram di daerah Sukabumi – Jawa Barat. Dibutuhkan stamina yang baik karena perjalanan menuju bibir sungai akan menguras cukup energi. Ada dua tahapan yang harus dilakukan untuk menuju sungai ini yaitu, menggunakan mobil dengan bak terbuka sekitar 15 menit dari meeting point yang ditetapkan dan kemudian diikuti dengan berjalan kaki sekitar 30 menit menelusuri jalanan menurun dan berbatu.
Setiba di bibir sungai, pengunjung akan langsung dimanjakan oleh pemandangan yang sangat indah. Sepanjang mata memandang terlihat pepohonan hijau rindang dengan beberapa goa kelelawar serta bukit-bukit kecil yang menjulang tinggi di pinggir sungai. Yang tidak kalah pentingnya adalah, sungai ini mempunyai banyak jeram yang sangat menantang dan tentunya akan memacu adrenalin pengunjung.  Tempat ini menjadi istimewa dan berbeda dengan tempat wisata arung jeram lainnya karena selain pemandangan dan jeramnya yang menantang, di sepanjang sungai kita akan menemui banyak air terjun dan goa kelelawar yang tidak banyak ditemukan di tempat lain.