Sabtu, 28 Juli 2012

Mitos Beringin Kembar di Alun-alun Kidul, Yogyakarta

Di alun-alun kidul Yogya, ada dua buah beringin kembar. Mitos pun berkembang dari kedua beringin ini, yaitu jika berhasil melewati kedua celah, konon semua permintaan akan terkabul.

Menurut cerita masyarakat setempat, dulu pada masa kerajaan Sultan Hamengkubuwono I ada seorang putri yang cantik rupawan. Kecantikannya begitu terkenal, banyak pemuda yang jatuh hati dan ingin melamarnya. Namun tidak mudah untuk menaklukkan hati sang putri, ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu pemuda yang melamarnya harus dapat melewati celah pohon beringin kembar dengan mata tertutup.

Konon, menurut Sultan orang yang dapat melewati celah beringin tersebut adalah seseorang yang mempunyai hati bersih dan tulus. Banyak yang mencoba, tetapi tidak ada yang berhasil, kecuali anak Prabu Siliwangi yang akhirnya menjadi suami sang putri. Selain itu, tempat ini pernah dijadikan sebagai pertahanan gaib untuk mengecoh pasukan Belanda yang ingin menyerang keraton agar mereka kehilangan arah.

Pertahanan gaib dan mitos terkabulnya permintaan jika melewati celah beringin ini membuat alun-alun semakin ramai dikunjungi. Pengunjung yang datang tidak hanya berasal dari Yogya saja, tetapi juga dari luar daerah.

Penasaran dengan kabar mitos tersebut,kami pun mencoba melewati kedua celah beringin besar itu. Permainan melewati celah beringin ini dinamakan "Masangin" oleh masyarakat sekitar. Kami melakukannya di malam hari, pukul 00.00-02.00 WIB. Anehnya, kami selalu gagal melewatinya meskipun sudah mencoba berkali-kali.

Ternyata, untuk melewati beringin ini tidak semudah yang dibayangkan. Berjalan belok menjauhi beringin, berputar arah bahkan menabrak beton yang memugari beringin merupakan hal yang biasa terjadi. Meskipun gagal melakukannya, permainan ini sungguh seru, asik dan menegangkan. Bagi teman yang belum pernah mencobanya, silakan datang dan buktikan sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar